A. Pengertian Bimbingan dan
Konseling Komprehensif
Bimbingan dan konseling komprehensif atau disebut juga bimbingan dan
konseling perkembangan (karena menggarap semua aspek kehidupan peserta didik)
merupakan orientasi baru dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
didasari fungsi pengembangan dengan prinsip antara lain:
Ø Prinsip bimbingan dan konseling
konprehensif
v dibutuhkan oleh semua peserta didik
v fokus pada kegiatan belajar peserta didik
v konselor dan guru merupakan fungsionaris
yang bekerjasama
v berorientasi tim dan pelayanan konselor
profesional
v memiliki dasar dalam psikologi anak
Ø Perkembangan anak meiliki tujuan;
- mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan
tugas-tugas perkembangannya,
- mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada
di lingkungannya,
- mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya
serta rencana pencapaian tujuan tersebut,
- memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri
- menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya,
kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat,
- menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya; dan
- mengembangkan segala potensi dan kekuatannya yang
dimilikinya secara tepat dan teratur secara optimal.
A. Tugas Perkembangan Peserta Didik
Bimbingan dan konseling komprehensif disebut juga bimbingan dan konseling
perkembangan, karena dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling menyentuh semua
aspek kehidupan atau perkembangan peserta didik. Tugas-tugas perkembangan
adalah sebagai berikut :
1. Tugas perkembangan peserta didik SD/MI dan
sederajat :
a. Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan
sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan
berhitung
c. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam
kehidupan sehari-hari
d. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok
sebaya
e. Belajar menjadi pribadi yang mandiri
f. Mempelajari keterampilan fisik sederhana
yang diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan
g. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai
sebagai pedoman perilaku
h. Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan
lingkungan serta keindahan
i. Belajar memahami diri sendiri dan orang lain
sesuai dengan jenis kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis
kelamin
j. Mengembangkan sikap terhadap kelompok,
lembaga sosial, serta tanah air bangsa dan negarak. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa
depan
2.
Tugas perkembangan peserta didik SMP/MTs dan sederajat :
a. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap
positif serta dinamis terhadap perbuatan fisik dan psikis yang terjadi pada
diri sendiri untuk kehidupan yang sehat
c. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman
sebaya dalam perannya sebagai pria dan wanita
d. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku
yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas
e. Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta
arah kecenderungan karir dan aparesiasi seni.
Mengembangkan pengerahuan dan keterampilan
untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan atau berperan
dalam kehidupan di masyarakat
g. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap
tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi
h. Mengenal system etika dan nilai-nilai bagi
pedoman hidup sebagai mandiri, anggota masyarakat, dan warga negara
3.
Tugas perkembangan peserta didik SMA/SMK/MA dan sederajat:
a. Mencapai kematangan dalam beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mencapai kematangan dalam hubungan dengan
teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita
c. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah
yang sehat
d. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan
seni sesuai dengan program kutikulum dan persiapan karir atau melanjutkan
pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan yang lebih luas
e. Mencapai kematangan dalam pilihan karir
f. Mencapai kematangan gambar dan sikap tentang
kehidupan mandiri, secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi
g. Mencapai kematangan gambaran dan sikap
tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
h. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi sosial
dan intelektual serta apresiasi seni
i. Mencapai kematangan dalam system etika dan
nilai
B.
Tujuan, Fungsi, Prinsip-prinsip, Bidang BK, Asas
dan Komponen Program Bimbingan dan
Konseling Komprehensif
a.
Tujuan Bimbingan
dan Konseling Komprehensif
Tujuan
pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat: (1) merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang
akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan
kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan,
masyarakat, maupun lingkungan kerja
b. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Komprehensif
Pemahaman, yaitu membantu peserta didik (siswa) agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama).
Preventif, yaitu upaya konselor untuk
senantiasa mengantisi-pasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.
Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang mem-fasilitasi
perkembangan siswa.
Perbaikan
(Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif.
Penyaluran, yaitu
fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler,
jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang
sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
Adaptasi, yaitu
fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen
untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan,
minat kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa).
Penyesuaian, yaitu
fungsi bimbingan dalam membantu individu
(siswa) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap
program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
c.
Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Terdapat beberapa
prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan
bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang
kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan,
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai
berikut : Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau
landasan bagi layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep
filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan
atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu
adalah sebagai berikut.
1) Bimbingan
diperuntukhan bagi semua individu (guidance is for all
individuals)
2) Bimbingan bersifat individualisasi Setiap
individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya)
3) Bimbingan menekankan hal yang positif.
4) Bimbingan Merupakan Usaha Bersama. sekolah. Mereka sebagai teamworkterlibat dalam proses bimbingan.
5) Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial
dalam Bimbingan.
dalam Bimbingan.
6)
Bimbingan Berlangsung dalam Berbagai
Setting (Adegan) Kehidupan.
d. Bidang Bimbingan dan Konseling
Komprehensif
1)
Bimbingan Akademik Bimbingan akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk
mem-bantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
akademik.
2)
Bimbingan Sosial-Pribadi Bimbingan sosial-pribadi merupakan bimbingan untuk
membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.
3) Bimbingan Karir Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu
dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir
C. Komponen Program Bimbingan dan
Konseling Komprehensif
Program bimbingan dan
konseling mengandung empat komponen layanan, yaitu: (1) layanan dasar bimbingan (guidance curriculum); (2) layanan
responsif, (3) layanan perencanaan indiviual, dan (4) layanan dukungan sistem. Keempat komponen
program tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut.
1. Layanan
Dasar. Layanan dasar
diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis
dalam rangka mengembangkan perilaku
jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang
dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam
pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya. Penggunaan instrumen asesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka
terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini.
Asesmen kebutuhan diperlukan untuk dijadikan landasan pengembangan pengalaman
terstruktur yang disebutkan. Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar
memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh
keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan ini dapat
dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang
diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu
mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau
seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya,
(3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu
mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
2.
Layanan Responsif. Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada
peserta didik yang menghadapi kebutuhan
dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera
dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangan. Konseling indiviaual, konseling krisis, , konsultasi dengan
orangtua, guru, dan alih tangan kepada
ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam layanan responsif.
3. Perencanaan
Individual. Layanan ini diartikan proses bantuan kepada
peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia
di lingkungannya. Pemahaman peserta didik
secara mendalam dengan segala karakteristiknya, penafsiran hasil
asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi
yang dimiliki peserta didik amat diperlukan sehingga peserta didik mampu
memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan potensinya
secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus peserta didik.
4. Dukungan Sistem Ketiga komponen diatas, merupakan pemberian layanan bimbingan dan
konseling kepada peserta didik secara langsung. Sedangkan dukungan sistem
merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur (misalnya Teknologi
Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor
secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar