Rabu, 27 Februari 2013

Prinsip – prinsip bimbingan dan konseling di sekolah


Disekolah pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan amat baik mengingat sekolah merupakan lahan yang sevara potensial sangat subur , sekolah memiliki kondisi dasar yang justru menuntut adanya pelayanan ini pada kadar yang tinggi .
Para guru terlibat langsung dalam pengajaran yang apabla pengajaran itu dikehendaki mencapai taraf keberhasilan yang tinggi , memerlukan upaya penunjang untuk bagi optimalisasi belajar siswa. Dalam kaitan ini tepatlah apa yang dikatakan oleh bernard & fullmer (1969) bahwa “guru amat memperhatikan bagaimana pengajaran berlangsung , sedangkan konselor amat memperhatikan bagaimana murid belajar” seiring dengan itu crow & crow (1960) mengemukakan perubahan materi kurikulum dan prosedur pengajaran hendaklah memuat kaidah kaidah bimbingan . apabila kedua hal itu memang terjadi , materi dan prosedur pengajaran berkaidah bimbinga , dibarengi bahwa proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru untuk murid itu akan sukses .
Pelayanan bimbingan dan konseling secara resmi memang ada di sekolah , tetapi keberadaannya belum seperti dikehendaki. Dalam kaitan ini belkin (1975) menegaskan enam prinsip untuk menegakan dan menumbuhkembangkan pelayanan bimbingan konseling disekolah.
  • ü  Pertama, konselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program kerja yang jelas , dan memiliki kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan program tersebut.
  • ü  Kedua, konselor harus selalu mempertahankan sikap profesional tanpa mengganggu keharmonisan hubungan antara konselor dengan personal sekolah lainnya dan siswa
  • ü  Ketiga, konselor bertanggung jawab untuk memahami peranannya sebagai konselor profesional dan menerjemahkan peranannya kedalam kegiatan nyata
  • ü  Keempat, konselor bertanggung jawab kepada semuah siswa , baik siswa-siswa yang gagal , yang menimbulkan gangguan , yang berkemungkinan putus sekolah, yang mengalami permasalahan emosional, yang mengalami kesulitan belajar, maupun siswa-siswa yang memiliki bakat istimewa, yang berpotensi rata-rata, yang pemalu , serta yang bersikap menarik perhatian muka guru, konselor dan personal sekolah lainnya.
  • ü  Kelima, konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu siswa-siswa  yang mengalami masalah dengan kadar yang cukup parah dan siswa-siwa yang menderita gangguan emosional , khususnya melalui penerapan program-program kelompok, kegiatan didalam sekolah dan diluar sekolah
  • ü  Keenam, konselor harus mampu bekerjasama secara efektif dengan kepala sekolah , memberikan perhatian dan peka terhadap kebutuhan , harapan dan kecemasan-kecemasannya
Pinsip-prinsip tersebut menegaskan bahwa penegakkan dan penumbuh-kembangan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor profesional yang tahu dan mau bekerja, memiliki program nyata dan dapat dilaksanakan, sadar akan profesinya , dan mampu menerjemahkan ke dalam program dan hubungan dengan sejawat dan personal sekolah lainnya , memiliki komitmen dan keterampilan untuk membantu siswa dengan segenap variasinya di sekolah , dan mampu bekerja sama serta membina hubungan yang harmonis – dimanis dengan kepala sekolah .  konselor yang demikian itu tidak akan muncul dengan sendri melaikan melalui pengembangan sikap dan keterampilan , wawasan dan pemahaman profesional yang mantap.

1 komentar:

  1. kok gak ada refrensinya mas andai ada refrensinya pasti bagus banget
    ini cuma saran

    BalasHapus