A.
Manusia dan perkembanganya
Mengenai faktor-faktor yang menentukan dalam
perkembangan manusia ternyata terdapat
bermacam-macam pendapat dari beberapa ahli sehingga pendapat-pendapat itu
menimbulkan bermacam-macam teori perkembangan manusia. Teori yang satu berbeda dengan
teori yang lain, bahkan ada yang bertentangan dengan satu dengan yang lain.
Teori-teori perkembangan terssebut adalah:
1. Teori Nativisme
Teori
ini menyatakan bahwa perkembangan manusia
itu akan menentukan oleh faktor
nativus,yaitu faktor keturunan yang merupakan faktor yang dibawa oleh individu pada waktu
dilahirkan.dari teori diatas menggambarkan sifat manusia yang ditentukan oleh
orang tuannya dan tidak dapat diubah oleh individu itu sendiri,jadi baik buruknya
individu tergantung pada sifat orang tuanya.oleh karena itu teori ini
bertanggapan bahwa pendidikan di pandang tidak penting dalam perkembangan suatu
individu.tetapi ternyata teori ini tidak
dapat diterima oleh ahli-ahli lainnya.
2. Teori
empirisme
Teori
ini menyatakan bahwa perkembangan seseorang akan ditentukan oleh empirinya atau
pengalaman-pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu itu. Dalam
pengertian pengalaman termasuk juga pendidikan yang diterima oleh individu yang
bersangkutan . maka dari itu peranan pendidikan dalam hal ini sangat besar ,
pendidikan yang akan menentukan keadaan individu itu di kemudian hari.
3. Teori
konvergensi
Teori
ini merupakan teori gabungan atau konvergen dari kedua teori di atas, teori ini
di kemukakan oleh William stern. Menurut W. Stern baik pembawaan maupun
pengalaman atau lingkungan mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan
individu. Perkembangan individu akan di tentukan baik oleh faktor yang di bawa
sejak lahir (faktor endogen) maupun faktor lingkunga (termasuk pengalaman dan
pendidikan) yang merupakan faktor eksogen. Dari teori di atas dinyatakan bahwa
perkembangan individu di pengaruhi oleh faktor pembawaan orang tuadan faktor
lingkungannya. Karena dalam teori konvergensi faktor pembawaan tidak mutlak
mempengaruhi perkembangan individu melainkan juga dapat di pengaruhi oleh
pengalaman dari lingkungan sekitarnya.
B.
Faktor Pembawaan dan Lingkungan
Faktor endogen
(pembawaan)
Faktor endogen ialah
faktor atau sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga kelahiran. Jadi, fakor endogen merupakan faktor
keturunan atau faktor pembawaan. Individu mempunyai pembawaan-pembawaan yang
berhubungan dengan sifat-sifat kejasmanian, temperamen, dan bakat.
Kejasmanian
Kejasmania adalah suatu sifat yang umumnya tidak dapat diubah,
misalnya warna kulit, keadaan rambut dan sebagainya. Sifat-sofat ini merupakan
sifat-sifat mereka dapatkan karna faktor keturunan.
Temperamen
Temperamen merupakan
sifat-sifat seseorang tang erat hubungannya dengan struktur kejasmaniaan
seseorang, yaitu yang berhubungan dengan fungsi-fungsi fisiologik seperti
darah, kelenjar-kelenjar, cairan-cairan lain, yang terdapat dalam diri manusia.
Bakat
Bakat merupakan potensi
yang berisi kemungkinan-kemungkinan untuk berkembang kesuatu arah. Bakat
bukanlah sesuatu yang telah jadi, yang telah terbentuk pada waktu individu di
lahirkan, tetapi baru merupakan potensi saja. Untuk mengaktulisasikan bakat
diperlukan lingkungan yang baik, yang
mendukung, disinilah letak peranan lingkungan dalam perkembangan individu.
Karena itu, langkah yang baik ialah memberi kesempatan untuk mengembangkan
bakat sebaik-baiknya.
Faktor eksogen
(lingkungan)
Faktor eksogen
merupakan faktor yang datang dari luar diri individu, merupakan pengalaman,
alam sekitar dan pendidikan. Pengaruh pendidikan dan pengaruh lingkungan
sekitar itu sebenarnya terdapat perbedaan. Pada umumnyapengaruh lingkungan
bersifat pasif, dalam arti bahwa lingkungan tidak memberikan suatu paksaan
kepada individu. Lingkungan memberikan kemungkinan-kemungkinan atau
kesempatan-kesempatan pada individu. Sedangkan pendidikan dijalankan dengan
penuh kesadaran dan dengan secara sistematik untuk mengembangkan potensi yang
ada pada individu sesuai dengan cita-cita atau tujuan pendidikan. Pendidikan
itu bersifat aktif.
Lingkungan
secara garis besar dapat dibedakan:
1. Lingkungan
fisik, yaitu lingkungan yang berupa alam. Lingkungan alam yang berbeda akan
memberikan pengaruh yang berbeda pula pada individu.
2. Lingkungan
sosial, yaitu merupakan lingkungan dalam masyarakat, dimana dalam lingkungan
masyarakat ini ada interaksi individu satu dengan individu lain.
Lingkungan
sosial dibedakan:
1. Lingkungan
sosial primer, yaitu lingkungan sosial dimana terdapat hubungan yang erat
antara anggota satu dengan anggota yang lain
2. Lingkungan
sosial sekunder, yaitu lingkungan sosial yang berhubungan anggota satu dengan
anggota lain agak longgar.
Hubungan
antara individu dengan lingkungannya terdapat hubungan yang saling
timbal-balik, yaitu lingkungan dapat mempengaruhi individu, tetapi sebaliknya
individu juga dapat mempengaruhi lingkungan. Bagaimana sikap individu terhadap
lingkungan dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Individu
menolak atau menentang lingkungan.
Dalam keadaan ini lingkungan tidak sesuai
dengan yang ada dalam diri individu. Dalam keadaan yang tidak sesuai ini
individu dapat memberikan bentuk atau perubahan lingkungan seperti yang di
kehendaki oleh individu yang bersangkutan
2. Individu
menerima lingkungan.
Dalam hal ini keadaan sesuai atau
sejalan dengan yang ada dalam diri individu. Dengan demikian, individu akan
menerima lingkungan itu
3. Individu
bersikap netral.
Dalam hal ini individu tidak menerima
tetapi juga tidak menolak.
C.
Kelainan psikis
Di
dalam psikologi dikenal tingkah laku yang menyimpang dari tingkah laku yang
normal. Penyimpangan tingkah laku ini disebabkan oleh danya kelainan psikis
pada orang-orang yang bersangkutan. Kelainan psikis dapat juga di anggap
sebagai penyakit kejiwaan.
Kelainan
psikis ada bermacam-macam dan dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis sebagai
berikut:
· Keterbelakangan
mental
Tanda-tanda orang yang terbelakang:
1. Kecerdasannya
sangat terbatas
2. Ketidak
mampuan sosial
3. Arah
minat sangat terbatas
4. Perhatiannya
labil
5. Daya
ingatnya lemah
6. Emosi
sangat terbatas
7. Apatis
8. Kelainan
badaniah seperti badan terlalu kecil
Berdasarkan
taraf intelegensinya, orang-orang terbelakang dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Idiot
(IQ dibawah 20)
2. Imbesil
(IQ 20-50)
3. Debil
atau moron (IQ 50 dan 70)
Pembentukan kepribadian
Kepribadian
adalah sebuah konsep yang sangat sukar dimengerti dalam psikologi, meskipun
isitilah ini digunakan sehari-hari.
Gordon
W. Allport (1961) mengajukan sebuah definisi, yang dianggap paling tepat dan
paling lengkap:
“kepribadian
adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari sistem-sistem
psiko-fisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik (khusus)dari
individu tersebut terhadap lingkungannya”.
Pembentukan identitas diri
Pengalaman
yang umum maupun yang khusus memberi pengaruh yang berbeda-beda pada tiap-tiap
individu dan individu itupun merencanakan pengalaman-pengalaman tersebut secara
berbeda-beda pula sampai akhirnya ia membentuk dalam dirinya suatu struktur
kepribadian yang ketat. Proses integrasi
pengalaman kedalam kepribadian yang makin lama makin menjadi dewasa disebut
proses pembentukan identitas dirinya.
Ekspresi kepribadian
Karakteristik
yang dianggap terpenting untuk mengenali kepribadian adalah:
1. Penampilan
fisik
2. Temperamen
3. Kecerdasan
dan kemauan
4. Arah
minat dan pandangan mengenai nilai-nilai
5. Sikap
sosial
6. Kecenderungan-kecenderungan
dalam motivasinya
7. Cara-cara pembawaan diri
8. Kecenderungan
patologis.
·
Kelainan seksual
Ada
dua macam kelainan , yaitu
1. Kelainan
pada objeknya
Di
sini cara seseorang memuasakan dorongan seksualnya adalah normal , tetapi objek
yang di jadikan sasaran pemuasan itulah yang lain dari biasanya. Misalnya
homoseksual pda pria dan lesbian pada wanita, anak dibawah umur , hewan ,
pakaian.
2. Kelainan
pada caranya
Objek
pemuasan seksual tetap lawan jenisnya, tetapi caranya tidak biasa , misalnya
memamerkan alat kelamin , mengintip, menyakiti pasangannya.
· Psikoneurosis
Yang
diderita oleh orang neurosis adalah ketegangan pribadi yang terus menerus
akibat adanya konflik konflik dalam diri orang tersebut sehingga tegangan tidak
kunjung reda dan akhirnya menjadi
neurosis. Gejala ini timbul sedikit demi sedikit , kadang prosesnya membutuhkan
waktu terlalu lama . berbagai macam psikoneurosis sesuai dengan gejalanya digolongkan sebagai
berikut:
1. Neurosis
kekuatiran
ü Takut
, adalah perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat
mungkin menghindari kontak dengan hal itu.
ü Khawatir
, adalah rasa takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau tidak ada
objeknya sama sekali . kekhawatiran menyebabkan rasa tidak senang , gelisah ,
tegang , tidak aman.
ü Cemburu
, adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya
keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari
seseorang
ü Gembira
, adalah ekspresi dari kelegaan yaitu perasaan terbebas dari ketegangan
ü Marah
, sumber dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai
tujuannya .
2. Histeris
Penderita
psikoneurosis jenis ini secara tidak sadar meniadakan fungsi salah satu anggota
tubuhnya sendiri.
Psikoneurosis disebut juga sebagai kelainan
mental yang “kecil”, oleh karena selain gejala-gejala yang ada pada orang yang
bersangkutan, orang tersebut sepenuhnya normal. Ia masih dapat bergaul,
bekerja, belajar, dan sebagainya seperti orang-orang lainnya.
-
Psikosis
Jenis-jenis
psikosis adalah sebagai berikut:
a. Psikosis
fungsional
1. Skizofremi
Pada
penderita skizofremi biasanya terjadi apa yang disebut perpecahan kepribadian,
yaitu pikiran, perasaan, dan perbuatannya berjalan sendiri-sendiri tanpa ada
hubungan antara satu dengan lainnya. Jadi, orang tersebut misalnya dapat
berbicara tentang anaknya yang meninggal digilas kereta api (pikiran) sambil
tertawa-tawa (perasaan) dan menari-nari (perbuatan).
2. Paranoia
dan kondisi paranoid
Psikosis
jenis ini ditandai oleh adanya kecurigaan yang tidak beralasan terus-menerus
yang pada puncaknya dapat menjadi tingkah laku agresif.
Kondisi
paranoid adalah jenis yang merupakan bentuk antara skizofremi jenis reaksi
paranoid dengan paranoia.
3. Psikosis
manis-depresif: Jenis psikosis ini terutama menyangkut aspek emosi penderita.
Pemderita mudah menjadi sangat genbira atau sangat sedih, sangat agresif atau
diam seperti patung.
b. Psikosis
Organik
Faktor
utama penyebab psikosis organik adalah faktor kelainan pada tubuh atau kelainan
fungsi anggota tubuh. Misalnya, karena usia tua (senil) yang menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah di otak
sehingga orang tua yang bersangkutan bertingkah laku seperti seorang psikosis.
-
Psikopati
Psikopati adalah kelainan tingkah laku, khususnya berbentuk tingkah
laku yang anti sosial, yaitu tidak memedulikan norma-norma sosial.
Beberapa jenis psikopati, antara
lain:
1. Jenis
yang simpatik tetapi tidak bertanggung jawab
2. Jenis
yang memusuhi dan memberontak terhadap semua hal yang tidak disukainya
3. Jenis
hipokondris
4. Jenis yang
anti sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar